Senin, 08 Juli 2013

All About Teddy Bear ^-^



 
Sejarah Teddy Bear

Boneka Teddy Bear adalah salah satu boneka yang dikenal hampir semua penduduk dunia. Wujudnya selalu dibuat dari material lembut dan berbulu halus. Boneka beruang ini, di beberapa Negara, ditujukan sebagai mainan anak-anak. Namun tak jarang pula orang dewasa yang menggilai si Teddy dan menjadi kolektor sejati boneka beruang yang biasanya berwarna coklat ini. Salah satu tokoh di dunia hiburan yang identik dengan boneka Teddy Bear adalah Mr. Bean.

Jadi, sebenernya gimana sih sejarah kelahirannya si boneka imut ini? Kalian mungkin penasaran....nah berikut sejarahnya. ^_^

Boneka Teddy Bear memiliki riwayat sejarah yang unik. Kehadirannya tak bisa dilepaskan dari nama Presiden Amerika Serikat ke-26 yakni Theodore Roosevelt. Dikisahkan pada tahun 1902, Presiden Theodore Rosevelt melakukan perburuan di wilayah Mississippi. Ia hadir di wilayah tersebut berdasarkan undangan Gubernur Mussissippi, Andrew H. Longino. Perburuan terebut berjalan lancar. Hampir semua pemburu telah menembak binatang yang menjadi target. Namun satu-satunya yang belum menangkap hewan perburuan adalah Presiden Theodore Rosevelt.

Lebih lanjut, asisten presiden dalam acara perburuan tersebut berhasil menangkap seekor beruang jenis American Black Bear. Beruang tersebut ditaklukkan dengan cara ditikam dan diikat di batang pohon Willow. Presiden Theodore Rosevelt kemudian dipanggil untuk mendapatkan kehormatan menembak beruang yang terikat tersebut. Namun sang presiden menolak dengan alasan binatang tersebut sudah tak berdaya. Ia kemudian  memerintahkan binatang yang sekarat tersebut untuk dibunuh agar penderitaannya segera berakhir.

Peristiwa unik tersebut mendapat perhatian media. Salah satunya adalah The Washington Post yang menampilkan kartun politik untuk menggambarkan penolakan Presiden Theodore menembak beruang tersebut. Kartun yang merupakan karya Clifford Berryman tersebut menggambarkan si beruang  lebih kecil dan memikat dari wujud aslinya.

Kartun yang menjadi headline di surat kabar tersebut kemudian menarik perhatian banyak orang. Salah satunya adalah Morris Mitchom, seorang pemilik toko mainan. Ia terinspirasi untuk membuat boneka beruang dan menamakannya “Teddy Bear” setelah terlebih dahulu meminta izin kepada Presiden Theodore Rosevelt. Memang nama Teddy sendiri merupakan panggilan kecil Sang Presiden.

Respon masyarakat Amerika ternyata mengejutkan, mereka beramai-ramai membeli boneka teddy bear tersebut.

Teddy bear asli bertubuh gemuk, wajah berbentuk seperti segitiga, serta lengan dan kaki yang panjang. Segera, Michtoms menjadi kaya dan mampu mendirikan perusahaan yang dinamai Ideal Novelty and Toy Company.

Dalam periode waktu yang sama, seorang wanita Jerman penyandang cacat bernama Margarete Steiff juga menciptakan boneka beruang. Dia memiliki pabrik boneka di kota Giengen, Jerman. Keponakan Steiff yang bernama Richard berusaha meyakinkan bibinya untuk juga menambahkan boneka beruang dalam katalog produknya. Akhirnya Steiff mulai memproduksi boneka beruang dan tidak pernah menyangka kelak akan begitu populer.

Pada tahun 1903, Steiff mampu menjual 3.000 mainan beruang di Amerika Serikat. Antara tahun 1903 dan pada awal Perang Dunia I, jutaan beruang sudah terjual dari katalog mainan Steiff. Masing-masing boneka beruang memiliki kancing yang dijahit di telinga kiri sebagai semacam trade mark bagi boneka buatan Steiff.

Produksi Boneka Teddy Bear

Penjualan boneka Teddy Bear yang dilakukan Morris Mitchom mencapai titik keberhasilan yang signifikan. Dalam waktu singkat, boneka Teddy Bear menjadi populer di semua kalangan. Keberhasilan ini kemudian merambah ke belahan dunia lainnya yang juga terinspirasi untuk memproduksi Teddy Bear di negaranya masing-masing.
Berdasarkan sebuah penelitian, Teddy Bear dikukuhkan sebagai hadiah yang paling banyak diberikan kepada orang terkasih di momen seperti Natal, Tahun Baru maupun Valentine.

Boneka Teddy Bear tumbuh menjadi magnet yang memikat banyak orang. Tidak mengherankan jika kemudian muncul museum Teddy Bear di berbagai kota di dunia. Ada pula festival tahunan Teddy Bear yang mengambil tempat di Australia, Amerika, Kanada, Jepang, Jerman serta Inggris.

Selain itu, di Amerika serikat, nama Teddy Bear juga melekat pada satuan polisi yang bertugas untuk mengendalikan situasi darurat untuk anak-anak. Dalam menjalankan tugasnya, mereka menggunakan boneka Teddy Bear untuk mengalihkan perhatian anak-anak dalam situasi genting. Dengan begitu boneka Teddy Bear tak hanya mencatatkan diri sebagai penghibur namun juga sebagai penyelamat.

Teddy Bear Museum


Well guys, di Korea Selatan ada museum nya yang terletak di Pulau Jeju, pertama kali dibuka pada bulan 24 april 2001 di kompleks wisata Jungmun.
 
Museum yang menjadi salah satu daya tarik Pulau Jeju ini memamerkan aneka koleksi boneka beruang  termasuk 23 boneka bersejarah yang berumur lebih dari 100 tahun produksi The Steiff Co. Museum Teddy Bear ini menjadi ciri khas negara Korea.

Museum ini menyimpan ratusan koleksi boneka Teddy Bear lucu. Di sini kita bisa melihat boneka-boneka Teddy Bear antik, sampai boneka Teddy yang didandani kayak Albert Eisten, Marylin Monroe, dan seleb lainnya. Ada juga Teddy Bear yang memakai pakaian rancangan Louis Vuitton, nah lho!

Galeri Museum Jezu Teddy Bear  dibagi menjadi tiga bagian, yang terdiri dari aula Sejarah (Hystory Hall), aula Seni (Art Hall), dan aula Proyek Exhibition (Project Exhibition Hall).

Di Aula Sejarah, kita dapat menyaksikan sejarah 100-tahun boneka beruang termasuk adegan terkenal, populer boneka beruang dari era yang berbeda, dan boneka beruang antik. 

Di Aula Seni adalah karya terbaru dari desainer terkenal dunia, dan Anda juga akan menemukan karakter animasi dicintai oleh anak-anak.
Di aula proyek exhibition kita dapat menemukan berbagai macam Teddy Bear dengan berbagai gaya sesuai tema. Misalnya Teddy Bear versi luar angkasa, versi Albert Einstein, pasangan pengantin tradisional Korea dengan memakai hanbok (busana tradisional Korea Selatan),  pasangan pengantin versi barat dengan jas dan gaun warna putih, versi The Beatles dan masih banyak lagi.





Tidak itu saja, disini Teddy Bear juga masuk ke dalam kisah-kisah terkenal di dunia. Misalnya, runtuhnya tembok Berlin, tenggelamnnya Kapal Titanic, dunia Disneyland, mumi China dan lukisan Monalisa. Tak ketinggalan, ada Teddy Bear yang memakai baju buatan Louis Vuitton, desainer terkenal di Amerika. Boleh jadi, inilah koleksi Teddy Bear yang termahal di museum ini. Boneka ini bernilai kurang lebih 226 juta Won atau senilai dengan Rp. 2 milyar. Bahkan artis Korea yang membintangi beberapa drama seperti Princess Hours, Great Queen Seon Deok, Winter Sonata, Boys Before Flower juga dibuat versi Teddy Bear-nya di museum ini.











Museum ini juga terdiri dari 2 buah ruang pameran, gift shop, cafe, dan juga sebuah taman di mana dari taman ini teman-teman dapat melihat pemandangan Pantai Jungmun. Di dalam ruang pameran terdapat seribu jenis boneka beruang yang dipamerkan. Uniknya, di sana pengunjung dapat melihat bagaimana kota Seoul berkembang dan mengubah penampilannya dari waktu ke waktu melalui sejumlah diorama yang diekspresikan oleh boneka-boneka Teddy Bear.

Pada ruang pameran pertama, pengunjung dapat melihat penampilan ibu kota Seoul pada masa kerajaan Chosun dan sebelum kemerdekaan dari penjajahan Jepang. Para pengunjung juga dapat melihat prosedur penetapan Seoul sebagai ibu kota di kerajaan Chosun. Semuanya ditampilkan melalui berbagai diorama yang  diperagakan oleh boneka-boneka beruang Teddy Bear yang seakan-akan hidup.

Tapi tunggu dulu, ini masih belum selesai, karena masih ada ruangan pameran kedua yang sayang dilewatkan untuk dikunjungi. Ruang pameran kedua ini dihiasi sebagai ruang khusus Kota Seoul. Di sini, diorama menampilkan kota Seoul saat ini, mulai dari kecamatan Apgujeong sampai kecamatan Samcheong. Di dalamnya, terdapat sejumlah daerah seperti Myeongdong, anak sungai Cheonggye, pintu masuk arah Timur, balai kota Seoul, dan sebagainya. Selain itu, para pengunjung dapat menyaksikan sejumlah miniatur simbol budaya yang mengibarkan nama Korea seperti B-boy, pertunjukan tanpa kata-kata yaitu Nanta, dan lain-lain.






Atraksi boneka beruang The Prince’s Hours di Museum Teddy Bear
Di museum yang penuh atraksi ini, sangat sayang jika melewatkan setiap obyek dan atraksi untuk diabadikan dengan foto. Untuk para pengunjung yang ingin mengambil foto  disediakan sebuah ruangan khusus untuk berfoto. Dengan begitu, siapa saja dapat mengambil foto bersama para boneka beruang Teddy dengan bebas. Pada sebuah ruangan khusus yang lain, kita juga dapat mengetahui sejarah boneka beruang Teddy lewat 23 buah boneka beruang antik dan bersejarah yang telah berumur lebih dari 100 tahun. Selain itu,  terdapat sebuah ruang pameran yang dinamakan “Goong”. Guys, kalian mungkin bertanya-tanya ruangan apa lagi ini? Ternyata ruangan ini dibuat menyerupai tempat syuting sinetron berjudul “Goong” atau “Princess Hours”. 

Wahhh…keren sekali kan? Sugoii...:D

Tentu hal ini memberikan keceriaan khusus kepada para pengunjung  karena boneka-boneka beruang tersebut pernah tampil di sinetron Korea terkenal, yaitu ” The Princess Hours”. Uniknya lagi, dioramanya bertemakan seperti dalam skenario sinetron tersebut.

Selain pengunjung biasa, museum ini banyak didatangi mereka yang menjadi kolektor Teddy Bear. Kolektor-kolektor asal Eropa ini biasanya memburu boneka beruang keluaran kuno dengan harga yang tidak murah. Bagi yang bukan kolektor, museum ini tetap menjanjikan keasyikan karena pengunjung bisa berfoto bersama boneka-boneka lucu ini. Museum ini juga menyediakan sudut gift shop yang menyediakan boneka, handuk, tas, kaos, dan frame foto bernuansa Teddy Bear.









Museum Teddy Bear ini mempunyai area outdoor bernama Teddy’s Forest. Di tempat ini banyak sekali patung Teddy Bear yang bisa kalian manfaatkan untuk berfoto. Pengunjung juga tidak perlu khawatir akan kelaparan karena ada coffe shop dan restoran yang nyaman dengan view Pantai Jungmun.
Untuk mencapai Museum Teddy Bear ini, Anda harus terbang dari Seoul menuju Jeju Island dengan waktu tempuh sekitar 50 menit. Sesampainya di  bandara Jeju, sebaiknya naik bus menuju Seogwipo dan turun di kompleks resort Jungmun. Dari sini Anda tinggal berjalan sekitar 5 menit menuju Museum Teddy Bear. Museum ini buka setiap hari dari pukul 09.00 – 19.00, kecuali pada musim panas buka hingga pukul 22.00. Harga tiket untuk pengunjung dewasa sebesar 6.000 Won, remaja 5.000 Won dan anak-anak 4.000 Won.

Selain di Pulau Jeju dibangun pula Museum Teddy Bear di N Seoul Tower, sebuah simbol dari Seoul dan tempat yang ideal untuk melihat sekilas Seoul, menampilkan pameran yang menunjukkan masa lalu dan kini Seoul melalui boneka beruang. Pengunjung dapat melihat bagaimana Seoul berubah menjadi maju dari waktu ke waktu baik sebagai ibukota Korea dan sebagai kota internasional.







Yaaak begitulah kilasan tentang teddy bear, boneka imut, lembut, dan lucu kesukaan anak di dunia. Nggak penasaaran lagi kan? Semoga menambah wawasan kita semua ya guys. ^_^